Senin, 20 September 2010

Wanita Berjilbab yang Jawara Panjat Tebing Dunia. Made In Indonesia lho...

Agung Etty Hendrawati Banyak yang bilang bahwa secara fisik, perempuan lebih lemah dan sulit bersaing dengan laki-laki. Namun, pendapat itu tidak sepenuhnya benar. Tengoklah prestasi Agung Etty Hendrawati dalam cabang yang “sangat laki-laki”, yakni panjat dinding. Pengoleksi juara 1 kompetisi internasional (ESPN X Games 2000), 4 gelar medali emas PON, dan puluhan gelar juara di berbagai kompetisi nasional dan regional (Singapura, Thailand, Cina, dan Malay*sia). Rasa-rasanya tidak ada satu laki-laki pun di Indonesia yang prestasinya semengkilap Etty di cabang ini. Etty terlahir dari sebuah keluarga sederhana di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta pada 11 Mei 1975. Bapaknya bekerja serabutan dan ibunya hanya ibu rumah tangga biasa. Etty adalah anak ketiga dari delapan bersaudara yang harus berpencar ketika orang tua mereka memutuskan bercerai. Dan ia kemudian mendapat jatah untuk tinggal bersama neneknya, ketika duduk di bangku sekolah dasar. Sejak kecil Etty pun harus berjuang dengan membantu neneknya berjualan kue. Satu hal yang paling menyenangkan di masa kecilnya adalah memanjat pohon dan mengambil buah ranum yang ia bisa makan. Bisa jadi, hobi inilah yang kemudian menjadi fondasi bagi kesuksesan Etty di masa sekarang. Dengan perjuangan yang tak mudah, lulusan SMA yang pernah menjadi pelayan toko pakaian ini sekarang sudah menjadi seorang atlet panjat dinding dan tebing yang berhasil di kelas dunia. Pada tahun 2000 dengan tubuh mungilnya, dara yang berjilbab asal Desa Wonosari Gunung Kidul (DIY) ini, berha*sil menjuarai kompetisi panjat dinding internasional di Amerika Serikat. Ia yakin, Indonesia memi*liki banyak calon juara panjat kelas dunia. Etty bernostalgia saat-saat bersejarah dunia panjat dinding Indonesia itu, khusus bagi kelas putri. Kejuaraan panjat dinding yang berlangsung 18-19 Agustus 2000 itu, merupakan salah satu event yang diselenggarakan tele*visi olahraga ESPN setiap tahun sejak 1995. Karena kejuaraan dunia sehingga pesertanya dari mana saja termasuk atlet Olga Zakharova dari Ukraina, yang menjuarai dunia panjat dinding versi UIAA (United International Association Alpens atau FIFA-nya panjat tebing). Etty pun sempat minder, “Wah badannya besar dan jangkung-jangkung!” Etty saat itu bahkan tidak berani membayangkan keluar sebagai juara, dan hanya mematok target menimba pengalaman saja. Etty mengikuti cabang speed climbing atau adu cepat meman*jat. Dia mendapat juara pertama, setelah berhasil memanjat dinding setinggi 18 meter dengan catatan waktu 17,39 detik! Sedangkan juara dua diraih, El*ena Repko dari Ukraina dengan waktu 18,11 detik. Baru Olga Zakharova menduduki juara tiga dengan waktu 19,58 detik. Pada acara puncak itu, hanya diikuti oleh delapan peserta mewakili beberapa negara. Etty berhak mewakili Asia-Australia setelah sebelumnya mengalahkan pesaing dari kedua benua ini. Saat ditanya bagaimana reaksi para jago panjat dunia ketika dikalahkannya, Etty menjawab, “Mereka me*nangis! Rupa*nya mereka tidak menduga kalau saya mampu mengalahkan*nya.” Pulang ke tanah air, Etty membawa beberapa penghargaan. Selain medali dan penghargaan, juga uang seban*yak 11.000 dolar. “Tapi cuma bawa 7.500 dolar AS”, karena sisanya untuk melu*nasi hutang kepada penyandang dana”. Soalnya semua pengeluaran untuk mengikuti kompetisi itu dia peroleh dari pinjaman. Sebab KONI hanya membekali 500 dolar untuk dua orang. Jumlah itu cukup untuk uang saku saja. Namun jerih payahnya juga dihargai oleh KONI pusat. Sepulang dari Amerika itu, dia diundang Bapak Wismoyo Arismunandar (Ketua KONI saat itu). Saya diberi penghargaan berupa uang Rp 20 juta. Kejuaraan lain yang tidak terlupa*kan adalah World Cup Speed Rock, yang digelar di Val Daone, Italia, pada 2004. Di situ, ”anak Gunung Kidul” ini memecahkan rekor dunia untuk nomor speed climbing dengan catatan waktu 27,43 detik untuk kategori semi*final. Rekor dunia sebelumnya di tangan pemanjat dinding asal Ukraina, Elena Repko, 30,01 de*tik. Tapi, di final, Etty kalah dengan atlet Ukraina yang juga idola*nya itu. Pada tahun 2005 Etty kembali menorehkan prestasinya untuk nomor speed climbing pada ke*juaraan di Italia. Ia membukukan waktu 26 detik, memperbaiki rekor atas namanya sendiri yang dicetak setahun sebelumnya. Saat ini Etty telah hidup berba*hagia, menikah dengan seorang atlet panjat juga, Nur Rohman Rosyid dan memiliki seorang putra. Pasangan ini merupakan “yang terbaik pada jamannya” bagi dunia panjat di Indonesia. Saat Kejuaraan Dunia ESPN X Games 2000 Rosyid juga berang*kat bertanding dan berada di rangking 6 besar kategori putra. Pada saat masih aktif seba*gai atlet, Etty bahkan bisa menghidupi dirinya sendiri dan membiayai kuliahnya dari dunia panjat dinding. Selain mendapat uang dari hadiah sebagai juara, prestasi mengkilapnya menjadi*kan ia menjadi buruan sponsor. “Saat itu Etty dibackup oleh perusahaan tas dan minuman ringan” . Bahkan Etty juga sempat membantu orang tua, meski belakangan mereka menolak. Mereka sudah cukup bangga dengan melihat trofi ha*sil prestasinya. Saat ini Etty dan Rosyid aktif membina banyak atlet muda, terutama di lingkup Yogyakarta. Etty memulai aktivitas panjatnya ketika sekolah di SMA Negeri I Wonosari. Saat itu Etty aktif mengi*kuti kelompok pecinta alam, salah satu kegiatannya adalah mendaki gunung. Kalau di Jawa Tengah, biasanya ke Gunung Lawu, Semeru, Sumbing, dan Merapi. Tapi Etty mulai mengenal betul panjat tebing sebagai olahraga (orientasi prestasi bukan hobi semata) pada tahun 1993, ketika diajak teman nonton eksibisi panjat dinding di IKIP Negeri Jogja. Saat itulah Etty mulai tertarik. Awalnya, Indra, teman saya meminjamkan per*alatan berupa sepatu dan tali”. Pada awalnya, bahkan Etty adalah orang yang takut ketinggian. Kepalanya terasa pening saat diatas ketinggian, apalagi bila melihat dasar dinding dengan penonton yang terlihat kecil saking tingginya tebing, tapi lama kelamaan Etty terbiasa. Adanya tali-temali se*bagai pengaman dan keberanian sehingga rasa takut surut sendiri. Yang ada kemudian justru kenikmatan dalam memanjat. Sam*pai saat ini Etty mengaku belum pernah jatuh atau cedera yang parah, paling-paling keseleo. Etty kerap menitikkan air mata jika mengikuti upacara penyerahan hadiah. Hatinya selalu bergetar setiap kali bendera Merah Putih dikibarkan saat Etty menerima medali sebagai juara Sepanjang tahun 2006, Etty absen dari berbagai ajang kompetisi kejuaraan panjat dinding. Etty harus istirahat lantaran hamil dan kemudian mengasuh bayinya. Tapi, sejak Agustus lalu Etty mulai berlatih lagi mengembalikan keperkasaan tangan dan kak*inya. Tahun depan, Etty akan ikut kompetisi World Cup Speed Rock di Italia. Jika latihan, bayinya yang berumur dela*pan bulan tidak lupa dibawanya. Walau hidup di dunia maskulin, Etty tetap menikmati peran sebagai istri dan ibu. Perem*puan cool dan ramah ini berpesan pada kawula muda putri supaya mencari posisinya sendiri-sendiri dan serius me*nekuninya hingga benar-benar bisa berprestasi. Tidak masalah dimana pun dunia anda saat ini, berusahalah untuk berprestasi!Prestasi yang pernah diraih Etty adalah peringkat 7 SPC Difficulty dan Juara III SPC Speed Asian Championship, Tai*wan (1998), Juara I Speed Climbing Asian X-Games Phuket, Thailand (1999), Juara I Speed Climbing Indo*nesia (2000), Meraih 4 medali emas dan 1 perak PON XV (2000), Peringkat 7 (SPC Boulder*ing) Asian X-Games Phuket, Thailand (2000), Juara I Speed Climbing Kejuaraan Dunia ESPN X, San Fransisco, AS (2000), Juara II Speed Climbing Kejuaraan Dunia di Shenzen, Cina (2000), Juara I Speed Climbing UIAA Asian Cup, Kunming, Cina (2001), Juara II Speed Climbing Kejuaraan Dunia di Kuala*Lumpur, Malaysia (2001), Juara III Speed Climbing Asian X, Kuala Lumpur, Ma*laysia (2002), Juara II World Cup Speed Rock, yang digelar di Val Daone, Italia (2004), dan Juara I pada 2004. World Cup Speed Rock, yang dige*lar di Val Daone, Italia (2005).

Gambar salah satu tebing tergila di norwegia

Tebing yang tidak dibisa ditaklukkan

Formasi batuan Manpupuner (Man-Pupu-Nyer; Мань-Пупу-нёр) di juluki Tujuh Pria Tangguh. Seperangkat 7 pilar batu raksasa berbentuk abnormal terletak di utara pegunungan Ural di Troitsko- Kabupaten Pechorsky Republik Komi. Monolit ini menonjol keatas dari dataran berbukit kurang lebih 30 s/d 42 meter. Dianggap salah satu dari Tujuh Keajaiban Rusia, manpupuner formasi batuan yang merupakan daya tarik sangat populer di Rusia, Walau tidak dikenal di tingkat internasional. Dari tingi batuan ini dan bentuk abnormalnya membuat bagian atas batu raksasa tidak bisa diakses oleh pemanjat tebing berpengalaman sekalipun. Sumber http://theunik.blogspot.com/2010/08/keajaiban-batu-raksasa-di-pegunungan.html#ixzz0zyQBP6wk Sumber : http://theunik.blogspot.com/2010/08/keajaiban-batu-raksasa-di-pegunungan.html

Minggu, 19 September 2010

Batu Raksasa Terjepit diantara Dua Buah Tebing di Norwegia

Batu Raksasa yang terjepit diantara Dua Tebing Tinggi di Norwegia Kjerag atau Kiragg adalah gunung Norwegia, terletak di Lysefjorden, Rogaland.Titik tertinggi adalah 1.110 m (3.642 kaki) di atas permukaan laut, Kjerag merupakan tempat tujuan hiking yang populer. Kjeragbolten sebuah batu besar ukuran 177 kaki kubik (5m3) yang terjepit diantara dua dinding batu tebing. Disamping itu cukup banyak Jumper Base dari seluruh dunia yang pergi kesana untuk loncat dari tebing tinggi. Pendakian nya sangat populer dengan rute rute sulit, banyak permukaan yang curam. Pendakian termudah dimulai dari pusat pengunjung Øygardsstølen, dengan berjalan kaki 2,5-3 jam sekali jalan. Dari Stavanger, itu kira-kira 2 jam dengan kendaraan (tertutup di musim dingin). Kjerag telah menjadi populer BASE jumping. Pada periode antara tahun 1994 dan 2008, sekitar 29.000 melompat! Selama periode ini ada sembilan kecelakaan fatal..nah!!?

Tebing Vertikal tertinggi didunia ( Trango Tower )

Trango Towers biasa juga disebut Nameless Tower terletak di gletser Baltoro Baltistan, di Pakistan Utara, dengan tinggi mencapai 6.239 meter, di mana adanya puncak granit ditemukan di cabang Karakoram, Baltoro Muztagh, sedangkan ukuran besar dari punggung bukit hingga 1.000 meter. Trango Towers membuat para climber terpesona selama bertahun-tahun, sejak pertama kali (tahun 1976) pendaki legendaris Inggris Joe Brown, bersama dengan Mo Anthoine, Martin Boysen, dan Malcolm Howells mencapai puncak, kini Trango Towers menjadi pendakian yang populer. Trango Towers kini mempunyai delapan rute terpisah untuk pendakian, terutama rute pendakian sebelah timur dikenal sebagai Eternal Flame yang dianggap sangat menantang, disebabkan rute tersebut merupakan tebing vertikal tertinggi di dunia

Istana di Tebing

Istana Tebing (Cliff Palace) Tempat yang disebut dengan Istana Tebing ini terletak di Mesa Verde National Park, Colorado. Bangunan unik ini dibangun oleh masyarakat Amerika Utara pada zaman dahulu. Desain konstruksi yang unik ini memiliki tujuan sebagai pendinginan dari sengatan matahari yang panas pada masa itu. Kita tidak bisa meremehkan begitu saja bangunan – bangunan zaman dahulu. Terkadang, dengan teknologi modern sekalipun, belum tentu dapat menghasilkan bangunan serupa dengan fungsi yang sama pula. Arsitektur zaman kuno memang luar biasa, menandakan bahwa pencapaian ilmu pengetahuan pada masa itu tergolong maju.

Sabtu, 11 September 2010

5 Pegunungan Yang Ekstrim Untuk Dipanjat 1. Meteora, Yunani Wilayah ini menjadi tempat dibangunnya biara-biara Ortodoks Timur di Kalambaka, Yunani setelah Gunung Athos. Terletak di antara Sungai Peneios dan pegunungan Pindus, biara-biara ini memiliki serangkaian pilar bebatuan yang spektakuler dan batu pasir alam di latar belakangnya. Situs Warisan Dunia UNESCO ini menjadi tempat penampungan sekitar enam biara. Selain menikmati keindahan biara dan bebatuan yang menjulang tinggi, wilayah ini sangat cocok bagi para penikmat panjat dinding alami dengan tekstur bebatuannya yang cukup rumit. Spoiler for pic: 2. Dead Horse Point, Utah. Amerika Serikat Anda mungkin pernah melihat puncak berbatu yang luar biasa dalam adegan pembukaan film Mission Impossible dimana Tom Cruise terlihat melakukan pendakian. Terletak di sebelah Sungai Colorado di Taman Nasional Canyonlands, gunung ini memiliki beberapa fitur topografi paling menarik. Penurunan tiba-tiba dari dataran tinggi di tiga sisinya menimbulkan strip tanah yang sempit. Tempat ini akan menghadirkan tantangan tersendiri bagi Anda penikmat olahraga panjat dinding. Satu tantangan yang mungkin akan Anda hadapi adalah kegersangan yang berlebihan sehingga rasa haus akan cepat Anda rasakan. Spoiler for pic: 3. Spider Rock, Arizona Spider Rock adalah monolit batu pasir merah setinggi 244 meter yang mengagumkan. Anda bisa memanjat monolit ini di Ngarai de Chelly, Taman Nasional Arizona. Spider Rock berdiri lebih dari 230 juta tahun yang lalu melalui konkretisasi lapisan pasir yang disimpan oleh angin. Nama monolit ini didapat dari legenda Navajo, spider women, yang diduga menjadikan monolit ini sebagai rumahnya. Dia diberikan posisi penyelamat dan dihormati oleh Dine sebagai dewa. Monolit raksasa yang menulang tinggi ini akan senantiasa menawarkan ketegangan dalan setiap pijakan langkah yang Anda lakukan. Spoiler for pic: 4. Shiprock, New Mexico Shiprock dibentuk oleh letusan gunung berapi dari 30 juta tahun yang lalu . Saat melakukan pendakian ke atas, Anda dapat melihat serangkaian lubang vulkanis. Beberapa contoh yang indah mengandung magma yang mengeras di udara. Penduduk setempat menyebutnya Tse Bitai yang berarti batu bersayap. Bahkan jika Anda tidak ingin naik ke atas bebatuan ini, Anda dapat melihat bagian tengah Shiprock dari beberapa kilometer jauhnya karena mempunyai diameter 500 meter dan ketinggian 600 meter. Area gunung berapi yang sudah punah ini meliputi hampir 20.000 kilometer persegi. Spoiler for pic: 5. Agulha do Diabo, Brasil Letaknya hanya 92 kilometer atau bisa ditempuh sekitar satu jam perjalanan dari Rio de Janeiro. Puncak menara bebatuan setinggi 2.050 meter ini terletak di Taman Nasional Serra dos Orgaos. Menara bebatuan ini tidak mudah ditaklukkan bahkan oleh pendaki gunung profesional. Banyak hambatan yang akan ditemui untuk mencapai puncaknya. Saat sampai di puncak segala hambatan yang sebelumnya menghadang Anda akan segera terlupakan ketika pemandangan yang sangat indah terhampar di depan Anda. Keistimewaan dari gunung ini adalah dengan adanya bagian tersembunyi di antara blok batu dan menara bebatuan yang memanjang lebih dari dua ribu meter. Usaha pendakian pertama yang berhasil, dibuat pada 1940.